Sabtu, 26 April 2014

360 Hari

Hari itu... Malam itu...
Setelah 360 hari aku memendam rasa
Akhirnya kami bisa saling mengenal dan...
Sebuah ciuman selamat malam mendarat di keningku
Syukurlah gelapnya malam sanggup menutupi merahnya wajah
Namun senyum ini tidak dapat kututupi
Kami sama sama tersenyum.
Kebahagiaan yang ku nanti terjadi malam itu

Tuhan, apabila aku tidak dapat menjadi kekasihnya
Kirimkan aku jodoh seperti dia
Tutur katanya begitu menghargai perempuan
Tidak ada rayuan murahan
Semua imbang dengan perbuatannya

Dia begitu sempurna di mataku
Hingga aku hanya mampu berharap yang terbaik baginya
Meski bukan bersamaku

Selasa, 26 November 2013

Tulisan untuk Tuhan

Di hadapan Tuhan aku berlutut malu
Ku katakan padanya, aku jatuh cinta pada pria ini
Aku ingin mencintainya dengan sederhana...

Seperti daun yang tidak pernah membenci angin
Meskipun angin meniupnya jatuh.

Kini aku kembali berlutut di hadapan Tuhan
Penuh air mata aku bercerita
Pertemuan singkat, cinta yang sederhana ini telah usai.

Bolehkah kini aku mencintainya dalam diam, Tuhan?


Aku membutuhkan waktu..
Waktu untuk melihat dia, waktu untuk menghapusnya perlahan,
Dan waktu untuk mengiklaskannya tanpa membencinya



Rabu, 20 November 2013

Emosi Terakhir

Pada akhirnya ketakutanku terjadi. Sakit hati!
Rasa yang pasti terjadi ketika kita jatuh cinta.

Seharusnya aku berani,
Ketika aku memutuskan untuk mencintaimu dalam pasti.

Pahit!
Berkali kali kau tinggalkan aku
Karena kamu tidak siap akan perbedaan pendapat
Tidak terima akan kekurangan.

Berkali kali kau menyuruhku pergi
Apa aku ini di matamu?
Sama sekali tidak pernah kau perjuangkan.
Hanya kata kata kasar yang kau lontarkan.

Datang disaat kau butuh,
lalu kau campakkan ketika kau dapatkan apa yang kau mau.
Seperti pelangi yang hanya indah sesaat
Pergi dan mengecewakan!

Emosi? Ya sejujurnya aku marah dalam arti yang sebenarnya.
Muak!
Tapi aku harus tersenyum, berpura-pura tidak ada apa apa.

Pada akhirnya kau akan kembali mengarang cerita bukan?
Mencari cari kesalahanku untuk membenarkan kelakuanmu.
Aku bukan manusia yang sempurna
Dan memang tidak ada manusia yang sempurna

Kau mengajakku untuk berani, dan percaya akan cinta.
Kau buai aku dengan sederhana
Ya aku bodoh!
Kau mungkin kebetulan yang paling indah
Tapi kau juga kebetulan yang menyakitkan.



Minggu, 17 November 2013

Dari Dia untukku

dari dia aku menyadari... 
bahwa aku tidak butuh laki2 yg superganteng.
aku ga butuh laki2 yg manis di mulut aja.
aku ga butuh laki2 yg memperlakukan aku kaya putri, tapi hatinya menganggap aku cuma keset.

dari dia aku menyadari...
aku butuh laki2 yg berani memperjuangkan cintanya.
aku butuh laki2 yg berani menjadi dirinya sendiri, tapi bisa menghargai aku.
aku butuh laki2 yg mau mendampingi aku pada saat2 yg paling buruk.
aku butuh laki2 yg membiarkan aku menjadi diriku sendiri.
aku butuh laki2 yg mau memperlakukan aku setara sama dia.

cinta boleh datang dan pergi.
dan aku berharap, ketika cinta sudah pergi...
dia tetap mau bersamaku sebagai sahabatnya mengarungi hidup.


*Tulisan : 29 April 2010

Rabu, 06 November 2013

Aku Jenuh!!!

Akhir-akhir ini temanku banyak mengeluh (termasuk aku).
Pacar berubah, katanya.
Dulunya, doi bakal bawa kita ke rumah sakit walaupun kita cuman flu.
Sekarang... kita sakit parah, doi cuman basa basi nanya keadaan.
Sms atau bbm yang dulunya penuh tawa, sekarang garing kayak kerupuk habis digoreng.

Emmmm...
Menurutku tidak ada yang boleh disalahkan di sini.
Bisa aja pacar kita sibuk, atau lagi ada masalah.
Atau mungkin sifat kita yang berubah sehingga pasangan kita jenuh.
Bisa jadi emang pasangan kita yang sudah hilang rasa,
atau bermain hati, atau...
Nah! menerka - nerka bikin pusing sendiri kan?

Dari pada nyari siapa salah, mending kita introspeksi diri aja.
Coba inget hal-hal apa yang bikin kalian dulunya "mesra"?
Lakukan lagi.
Kalo gak berhasil, komunikasikan lah.
Pasangan yang baik bakal mau diskusi sama kita dan mencari solusi bersama kok :)
Dari situ bakal ketahuan apa masalahnya.

Yang paling penting jangan negatif thinking, dan jangan bikin keputusan pas kalian lagi emosi.
Aku gak pernah bosan ngingeti
n teman-teman untuk berdoa.
Kekuatan doa pada akhirnya selalu memberikanku jawaban.

Semoga bermanfaat yahh...
Nb : jangan jadi orang yang gengsi untuk memulai
jangan juga terlalu memaksa pasangan kita
Hindari kata "putus"!

Senin, 04 November 2013

Pulang

Kamu di sana menembus awan awan
Merangkai mimpi menjadi kenyataan
Sebrangi lautan
Mencoba melawan arus kehidupan

Dan aku selalu duduk di sini
Pandangi kenangan, menerka nerka
Apa yang kau lakukan

Kejar mimpimu sayang
Raih asa mu pasti
Dan pulanglah jika kau ingin

Jangan menoleh lagi
Selalu tersenyumlah, hadapi yang ada
Dan kamu.. kan kubawa selalu dalam doaku

Nb : Dedicate for someone i love :)

Evaluasi

Ada kalanya kita menyebut ini cinta
Tapi kita bertindak dalam gengsi
Dalam emosi dan dalam ketidakpekaan

Ada kalanya perpisahan terjadi oleh sebab kita
Lalu kita belajar dari kesalahan itu

Ada kalanya pula pasangan kita kini tidak belajar dari kesalahannya dulu
Lalu kita yang sudah siap, akhirnya berlari sendiri

Ada kalanya kita lelah mengerti dia karena
kita kehilangan sosoknya
Lalu kita menyerah

Dan ada kalanya kita mengutamakan logika dalam cinta
Membunuh perasaan
yang akhirnya mematikan diri sendiri

Ntah apa ini namanya
Labil? Atau ketidak siapan..

Apapun itu, jika tidak siap lari jangan berlari
Jangan biarkan dia mencintaimu seorang diri

Cinta Bukan soal kehilangan dia
Tapi soal kehilangan ketulusan yang sekarang sulit dicari