tak harus kau tahu bagaimana mataku menatapmu
mencuri pandang dan aku terjebak
tak mampu kembali hingga akhir menutup
mungkin saja kau tak peduli
secuil kisah hidupku berlari
kadang terbuai terlena di sela waktu ingin kubagi
hingga tiba mentari memberi terang
hangatnya merasuk menembus rasa
maka semua nyata tak tersembunyi
sementara kau masih tak hiraukan
aura indahmu menerjang jiwa
terhirup segar terasa di imajiku
sampai lidah berani berucap
sebingkai kata yang mampu terbaca
mengalir lembut penuh makna
naluriku tak mampu berbohong
kalau aku punya hati
berharap pasti bersua hati,
hatimu...
-nn-
Minggu, 02 Desember 2012
Ketika Mendung Berganti Awan
Aku pernah berteman dengan hujan
Kini melihatnya membuatku sedih
Hilang senyum yang selalu ia bawa
Ketika mendung berganti awan
tidaklah mudah bagi mendung membiarkan hujan berhenti
Tapi ketika Tuhan menghendaki ia harus berhenti, maka tidak ada yang bisa mendung lakukan
Mungkin benar ini cara Tuhan melindungiku
Tapi penindasan ini sungguh terasa tidak adil
"Pada akhirnya..
tidak ada yg bisa memaksa. Tidak juga janji, atau kesetiaan. Tidak ada." - Perahu Kertas-
Nb : Jangan lagi panggil aku mendung
Kini melihatnya membuatku sedih
Hilang senyum yang selalu ia bawa
Ketika mendung berganti awan
tidaklah mudah bagi mendung membiarkan hujan berhenti
Tapi ketika Tuhan menghendaki ia harus berhenti, maka tidak ada yang bisa mendung lakukan
Mungkin benar ini cara Tuhan melindungiku
Tapi penindasan ini sungguh terasa tidak adil
"Pada akhirnya..
tidak ada yg bisa memaksa. Tidak juga janji, atau kesetiaan. Tidak ada." - Perahu Kertas-
Nb : Jangan lagi panggil aku mendung
Langganan:
Postingan (Atom)